Senin, 19 Oktober 2015

Tugas Akuntansi Kelompok 3

Nama    : Anggreini Bunga Uli Lumban Gaol
Kelas    : 2KA35
NPM     : 11114251


Jurnal Dan Posting

1. Jurnal
 1.1. Pengertian Jurnal
 Buku Jurnal adalah media pencatatan transaksi secara kronologis berupa penerbitan dan pengkreditan rekening beserta penjelasan yang diperlukan dari transaksi tersebut. Jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama sehingga sering disebut The Book Of Original Entry. Di dalam buku jurnal semua transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Buku jurnal dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menampung penjelasan-penjelasan yang menyertai transaksi tersebut karena buku jurnal merupakan sumber pencatatan transaksi kedalam rekening buku besar

Pencatatan transaksi secara langsung ke rekening buku besar tidak dibenarkan oleh siklus akuntansi disamping terdapat alasan-alasan sebagai berikut:
1. Transaksi keuangan menyangkut beberapa elemen yang harus ditunjukkan pada satu media tertentu. Suatu transaksi akan mempengaruhi paling sedikiti 2 (dua) rekening. Rekening hanya meliputi informasi tentang transaksi yang mempengaruhi rekening tersebut. Maka pencatatan transaksi secara langsung ke buku besar akan mengaburkan gambaran pengaruh suatu transaksi terhadap rekening-rekening

2. Pencatatan transaksi harus mampu menyajika pencatatan transaksi secara kronologis. Pencatatan transaksi secara urut waktu atau kronolis, mempermudah dalam penelusuran terhadap suatu transaksi. Sedangkan di dalam rekening buku besar tidak dirancang untuk keperluan semacam itu

3. Sebuah perusahaan mempunyai ratusan rekening. Apabila pecatatan dilakukan secara langsung ke rekening buku besar, maka pekerjaan ini hanya dapat dilakukan oleh satu orang. Sedangkan transaksi yang terjadi didalam perusahaan pada kenyataannya dalam satu hari dapat mencapai sepuluh bahkan sampai seratus transaksi, maka tidak mungkin satu orang dapat menangani semua transaksi sendirian karena kemampuan yang terbatas pencatatan transaksi yang demikian banyak akan menimbulkan banyak kesalahan

4. Transaksi keuangan harus dicatat lengkap beserta keterangan dan kondisi yang menyertainya. Rekening buku besar tidak dirancang untuk memantau segenap keterangan dan kondisi yang mengikuti transaksi tersebut karena kolom keterangan yang disediakan tidak cukup untuk menampung keterangan keterangan yang menyertai keterangan tersebut

5. Pencatatan secara langsung ke dalam buku besar menimbulkan kesulitan untuk mengidentifikasi terjadinya kesalahan. Kesalahan-kesalahan berikut tidak didentifikasi dengan pencatatan langsung ke buku besar:
1. Lupa melakukan pendebitan dan pengkreditan suatu transaksi
2. Mendebit dan mengkredit pada rekening yang tidak sesuai
3. Kelebihan dan kekurangan pada saat pencatatan transaksi
4. Kesalahan letak suatu angka pada saat pencatatan, misalnya Rp 123.000 di tulis menjadi Rp 132.000

1.2. Fungsi Jurnal Umum
Fungsi Jurnal Umum sebagai berikut:
1. Mencatat/record : mencatat semua transaksi dan kejadian atau peristiwa yang mengakibatkan perubahan posisi utang, harta, dan modal
2. Historis : mencatat transaksi/kejadian yang telah berlalu secara urut waktu/kronologis
3. Analisis : menganalisis pengaturan transaksi/kejadian pada posisi harta, utang dan modal sehingga dapat diketahui akun mana yang bertambah dan berkurang
4. Instruktif : memberikan instruksi atau perintah untuk mencatat (menggolong-golongkan)
5. Informatif : memberikan penjelasan tentang waktu dan peristiwa tentang ekonomi yang terjadi, pengaruhnya terhadap akun yang bersangkutan, nama debitur atau kreditur dan sebagainya

1.3. Prinsip Dasar Pembuatan Jurnal Umum
Dalam membuat jurnal umum harus berpedoman pada 5 langkah, sebagai berikut:
1. Melakukan pengidentifikasikan Bukti Transaksi yang muncul dari transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan, adapun contoh bukti transaksi keuangan antara lain faktur, kuitansi, memo, dll
2. Menentukan apa aja yang terpengaruh dengan transaksi yang terjadi dan menggolongkan dalam jenisnya apakah jenis harta, utang, atau modal
3. Menetapkan penambahan atau pengurangan terhadap akun yang terkait dengan transaksi yang terjadi
4. Menetapkan untuk mendebit ataukah harus mengkredit akun yang terkait dengan transaksi yang terjadi
5. Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum sesuai dengan bukti transaksi yang ditimbulkannya


2. Posting
2.1. Pengertian Posting
Posting adalah proses pemindahan jumlah di kolom debit buku jurnal ke kolom debit rekening buku besar dan jumlah di kolom kredit buku jurnal ke kolom kredit rekening buku besar. Nama rekening yang tertulis di dalam jurnal. Apabila posting dilakukan dengan tangan (manual), maka yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal di catat kembali ke dalam rekening yang bersangkutan
2. Apabila posting telah dilakukan, maka nomor halaman jurnal harus dituliskan dalam f (folio) dalam rekening
3. Menuliskan nomor rekening yang telah diposting pada kolom nomor rekening didalam jurnal 7



Rabu, 14 Oktober 2015

Kelompok 2

Nama     : Anggreini Bunga Uli Lumban Gaol
Kelas      : 2KA35
NPM      : 11114251

Laporan Keuangan Dan Pencatatam Transasksi

A. Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian menurut Standar Akuntansi Keuangan(SAK): Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya : sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral ari laporan keuangan. Di samping itu juga ternasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut.



B. Tujuan Laporan Keuangan
Standar Akuntansi keuangan menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan antara lain:
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
2.  Laporan keuangan di susun memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu 
3. Laporan keuangan yang menunjukan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang di percayakan kepadanya

Laporan keuangan akan bermanfaat bagi pemakainya jika memenuhi tujuan kualitatif sebagai berikut:
1. Releva
2. Dapat dimengerti oleh pemakainya
3. Dapat diuji kebenarannya
4. Netral
5. Tepat waktu
6. Dapat diperbandingkan dengan Laporan keuangan periode sebelumnya
7. Lengkap



C. Pemakai Laporan Keuangan
Laporan Keuangan merupakan komoditi yang bermanfaar dan dibutuhkan mastarakat karena ia dapat memberikan informasi yang dibutuhkan pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan. Laporan keuangan disajikan kepada pihak banyak yang berkepentingan termasuk manajemen, kreditur, pemerintah dan pihak-pihak lainnya

Beberapa kebutuhan pemakai laporan keuangan meliputi SAK (Standar Akuntansi Keuangan,2009) :
1. Investor
Onvestor adalah orang perorangan atau lembaga baik domestic atau non domestic yang melakukan investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilih

2. Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan



3. Pemberi Pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada satu jatuh tempo

4. Pemasok dan kreditur usaha lainnya
Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah ji,lah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo

5, Pelanggan
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan

6. Pemerintah
Pemerintah dengan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan arena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan

7. Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dengan berbagai cara, misalnya: perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestic.
 
Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca, laporan laba-rugi serta laporan perubahan modal,tetapi dalam praktik keseharian sering pula diikut sertakan kelompok lain yang sifatnya membantu memperoleh penjelasan, seperti laporan sumber dan penggunaan kas atau arus kas, laporan biaya produksi, dan lain-lain. Oleh karena itu, laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat berkomunikasi dengan pihak-pihak berkepentingan dengan data keuangan perusahaan, dan karena itulah sering juga disebut sebagai language of business. 
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari empat laporan dasar, yaitu
 ·         Neraca, menunjukkan posisi keuangan yang meliputi kekayaan, kewajiban serta modal pada waktu tertentu. 
·         Laporan rugi-laba, menyajikan hasil usaha perusahaan yang meliputi pendapatan dan biaya (beban) yang dikeluarkan sebagai akibat dari pencapaian tujuan dalam suatu periode tertentu. 
·         Laporan perubahan modal/laba ditahan, yang memuat tentang saldo awal dan akhir laba ditahan dalam Neraca untuk menunjukkan suatu analisa perubahan besarnya laba selama jangka waktu tertentu. 
·         Laporan arus kas, memperlihat aliran kas selama periode tertentu, serta memberikan informasi terhadap sumber-sumber kas serta penggunaan kas dari setiap kegiatan dalam periode yang dicakup. 
·         Catatan atas laporan keuangan. Digunakan untuk menjelaskan secara rinci atau detail mengenai keadaan perusahaan.

Jadi, idealnya sebuah catatan laporan keuangan harus mampu mencerminkan dan memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi keuangan kinerja suatu perusahaan.


D. Pengertian Transaksi 
Pengertian transaksi adalah suatu aktifitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap posisi harta keuangan perusahaan, misalnya seperti menjual, membeli, membayar gaji, serta membayar berbagai macam biaya yang lainnya.

  E. Jenis – jenis Transaksi
P Pada umumnya transaksi yang terjadi pada kehidupan sehari-hari di dalamsuatu perusahaan terbagi menjadi 2 (dua) jenis, diantaranya yaitu :
1. Transaksi internal adalah suatu transaksi yang terjadi yang melibatkan hanya bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan saja, lebih menekankan perubahan posisi keuangan yang terjadi antara bagian yang ada dalam perusahaan misalnya seperti memo dari pimpinan kepada seseorang yang ditunjuk, perubahan nilai dari harta kekayaan karena penyusutan, pemakaian perlengkapan kantor. Lebih tepatnya dibuat dan juga dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. Selain itu dapat juga diartikan sebagai bukti pencatatan atas kejadian-kejadian yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri. Contohnya seperti : penghapusan piutang usaha, pengalokasian beban dan lain-lain.
 2. Transaksi eksternal adalah suatu transaksi yang melibatakan pihak dari luar perusahaan. Seperti misalnya: transaksi penjualan, pembelian, pembayaran hutang piutang dan lain-lain.

F. Bukti Transaksi 
Pengertian bukti transaksi adalah suatu bukti yang tertulis atau bukti-bukti atas terjadinya setiap kegiatan transaksi dalam suatu perusahaan atau bisnis. 
Manfaat utama dari bukti bukti transaksi yaitu menyediakan bukti tertulis atas transaksi yang telah dilaksanakan, dan sekaligus untuk menghindari kemungkinan terjadinya sengketa di masa yang akan datang.
  
G.  Jenis Bukti Transaksi
Bukti transaksi jika dilihat dari asalnya dibedakan menjadi 2 (dua) diantaranya yaitu:        
1.      Bukti transaksi internal
Bukti transaksi internal ialah bukti pencatatan kejadian di dalam perusahaan tersebut.Umumnya berupa memo dari pimpinan ataupun orang yang ditunjuk.

2.      Bukti transaksi eksternal
Bukti transaksi eksternal ialah bukti pencatatan transaksi yang terjadi dengan pihak luar perusahaan. Bukti-bukti tersebut, yaitu:
a.       Faktur adalah suatu perhitungan penjualan barang yang dilakukan secara kredit, yang dibuat oleh pihak penjual lalu disampaikan kepada pihak konsumen atau pembeli.
Pada umumnya dibuat rangkap dua, yang asli diberikan ke si konsumen/pembeli sebgai bukti pencatatan pembelian secara kredit sedangkan kopiannya dipegang oleh si penjual sebagai bukti pencatatan penjualan secara kredit.
b.      Kuitansi (official Receipt) adalah suatu bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu barang atau yang lainnya.
Kuitansi dibuat serta ditanda tangani oleh pihak yang menerima uang dan juga diserahkan kepada pihak yang telah melakukan pembayaran. Kuitansi pada umumnya terdiri dari dua bagian, bagian pertama diberikan kapada pihak yang membayar yaitu sebagi bukti pencatatan pengeluaran uang, sedangkan bagian yang tertinggal (Sus atau bonggol kuitansi) untuk sementara dapat dijadikan sebagai bukti pencatatan penerimaan uang.
c.       Nota debet (Debit Memo) adalah perhitungan atau pemberitahuan yang dikirim suatu perusahaan atau suatu badan usaha kepada konsumennya, bahwa akunnya telah didebet dengan nominal/jumlah tertentu.
Penerina nota debet ini akan mencatat pada akun pihak pengirim nota pada sisi kredit.
d.      Nota kredit adalah pemberitahuan atau perhitunganyang dikirim suatu perusahaan atau badan usaha kepada pelanggannya, bahwa akunnya telah dikredit dengan nominal/jumlah tertentu. Penerima nota kredit ini, akan mencatat pada akun pihak – pihak pengirim nota pada sisi debet.
e.       Cek (Cheque) adalah suatu surat perintah yang tidak bersyarat kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu saat waktu surat tersebut diserahkan kepada bank, lalu ditandatangani oleh pihak yang menjadi nasabah  suatu bank serta mempunyai simpanan pada bank tersebut dalam bentuk giro. Lembaran cek terdiri dari dua bagian, diantaranya: lembar utama yang diserahkan kepada pihak lain sebagai alat pembayaran, dan juga struk/bonggol cek untuk dijadikan bukti tambahan transaksi yang disatukan dengan kuitansi bukti dari pembayaran.
f.       Bilyet giro adalah suatu surat perintah dari nasabah suatu bank, kepada bank yang berkaitan/bersangkutan untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening si penerima yang namanya telah disebut dalam bilyet giro pada bank yang sama ataupun pada bank yang lain. Penerima bilyet giro tak bisa menukarkannya dengan uang tunai kepada bank yang bersangkutan, Akan tetapi hanya saja dapat menyetorkan bilyet giro kepada bank sebagai tambahan simpanan pada rekeningnya.
g.      Rekening Koran adalah suatu bukti mutasi kas di bank yang disusun oleh bank untuk para nasabahnya, dan juga digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara saldo kas menurut perusahaan, dan juga saldo kas menurut bank.
h.      Bukti Setoran Bank adalah saat atau setiap melakukan setoran bank, harus mengisi slip setoran yang telah disediakan oleh bank terlebih dahulu.
i.        Bukti Memo randum adalah suatu bukti transaksi yang dikeluarkan oleh pimpinan perusahaan ataupun orang yang diberi wewenang untuk kejadian-kejadian yang berlangsung didalam internal perusahaan tersebut dan umumnya terjadi pada akhir periode seperti memo untuk mencatat gaji para pegawai yang masih dibayar.
j.        Bukti Kas Masuk Dan Bukti Kas Keluar adalah bukti kas masuk yaitu bukti atas penerimaan uang ataupun kas yang dilengkapi dengan buktinya.Seperti contohnya: kuitansi dan nota. Bukti kas keluar yaitu suatu bukti transaksi pengeluaran kas ataupun pembayaran. Seperti contohnya: kuitansi dari kreditur dan nota kontan asli.

 
                                                                                                                                        





 


 

     

Tugas Bahasa Inggris

Nama                : Anggreini Bunga Uli Lumban Gaol Kelas                : 4KA16 NPM                : 11114251 Bahasa Indonesia ...