Rabu, 25 November 2015

Kelompok 8

NAMA       : ANGGREINI BUNGA ULI LUMBAN GAOL
NPM         : 11114251
KELAS      : 2KA35

PENGERTIAN BUKU HARIAN
1.1. Pengerian Buku Harian

Buku Jurnal adalah Buku harian untuk mencatat transaksi keuangan menurut urutan tanggal ke dalam kelompok akun debet dan akun kredit. Dalam akuntansi keuangan dikenal dua jenis buku jurnal, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal Umum digunakan sebagai media untuk mencatat seluruh jenis transaksi keuangan tanpa terkecuali. Buku jurnal khusus digunakan sebagai media untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu yang menjadi bagian dari jurnal khusus yang bersangkutan. Dalam Praktik, perusahaan dapat memilih penggunaan jenis buku jurnal sesuai dengan kebutuhannya. Adapun dasar pemilihan jenis buku jurnal yang akan digunakan adalah faktor efesiensi dan efektifitas bagi perusahaan tersebut.
Dalam Pembahasan kali ini akan dibahas tentang jurnal umum. Tujuan penjurnalan adalah untuk  mengidentifikasi,menilai, dan mencatat  dampak  ekonomi  dari  transaksi terhadap perusahaan secara kronologis, untuk  mempermudah pemindahan ke dalam perkiraan.  Menjurnal atau penjurnalan adalah proses pencatatan transaksi keuangan kedalam buku jurnal sesuai urutan terjadinya. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum ini merupakan tahap kedua dari Siklus Akuntansi setelah kita Menganalisa Bukti Transaksi.


Pengertian Jurnal Khusus

Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi secara berulang-ulang. Dan jurnal khusus biasanya dirancang untuk mencatat transaksi tertentu secara khusus. Misalnya transaksi penerimaan tunai dicatat pada satu buku harian, pembelian kredit dicatat pada suatu buku harian dan seterusnya. Sehingga kapan saja informasi diperlukan, jurnal khusus dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat.
Pengertian transaksi adalah suatu aktifitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap posisi harta keuangan perusahaan, misalnya seperti menjual, membeli, membayar gaji, serta membayar berbagai macam biaya yang lainnya
Fungsi jurnal khusus 
Meringankan pekerjaan karena mudah diposting ke Buku besar
Memungkinkan dilakukannya pembagian kerja
Menghemat biaya dan tenaga
Pengendalian internal bisa dilaksanakan dengan baik

Manfaat penggunaan jurnal khusus:
Memungkinkan pembagian pekerjaan
Memudahkan pemindahbukuan ke buku besar
Memungkinkan pengendalian intern yang lebih baik
Memudahkan pencatatan dengan sistematis
Lebih efektif dan efisien
Pemrosesan data lebih cepat


B. Jurnal khusus terdiri dari 5 macam yaitu :
Jurnal Pembelian(Purchases Journal): Jurnal untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit. Pada akhir periode, jurnal pembelian akan diposting ke dalam buku besar dengan mendebit akun pembelian dan mengkredit akun utang dagang. Buku tambahan yang dibuat untuk membantu mencatat dalam jurnal ini adalah buku utang dan buku persediaan.
Keuntungan Jurnal Pembeli:
Memudahkan dalam pencatatan transaksi
Mudah mencarinya, karena transaksi yang ada dijurnal ini hanya memuat tentang transaksi pembelian, jadi jika transaksi dalam suatu perusahaan itu banyak, mudah untuk menemukannya, tinggal cari dijurnal pembelian.
Jika jurnal pembelian hanya digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan secara kredit dapat berbentuk sebagai berikut:
Jurnal pembelian                                                                     Halaman…………
 Tanggal No
Faktur Keterangan Syarat
Pembayaran Ref Jumlah
 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Keterangan;
Kolom tanggal untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi pembelian.
Untuk mencatat nomor faktur atas pembelian barang dagangan.
Tempat mencatat nama dan alamat kreditur, darimana perusahaan membeli barang dagangan tersebut.
Untuk mencatat syarat pembayaran sebagaimana tercatum dalam faktur, misalnya 2/10,n/30
Tempat memberi tanda ( v ) setelah jumlah tersebut dipindahkan kerekening-rekening buku besar pembantu yang sesuai.
Tempat mencatat jumlah rupiah sesuai dengan yang tercatat dalam faktur.
Jika jurnal pembelian digunakan untuk mencatat semua pembelian secara kredit, baik untuk barang dagangan maupun lain-lain, maka disediakan kolom untuk rekening-rekening yang sering berulang terjadi, sedangkan untuk rekening yang jarang terjadi disediakan kolom serba-serbi, sehingga bentuknya dapat sebagai berikut:
Jurnal Pembelian                                                                                         Halaman ………
 Tanggal No. Faktur Keterangan Syarat
Pemba-yaran Ref Debet Kredit
 ￿ ￿ ￿ ￿ ￿ Pembe- lian Perleng – kapan Serba Serbi Utang
Dagang
 ￿ ￿ ￿ ￿ ￿ Ref Rekening Jumlah ￿
Keterangan :
Jika terjadi pembelian barang yang kolomnya sudah tersedia maka pencatatannya dilakukan sebagai berikut :
–   Mencatat tanggal kejadian, nomor faktur dan syarat pembayaran pada kolom yang     tersedia.
–  Mencatat nama dan alamat kreditur pada kolom keterangan.
–  Mencatat jumlah rupiah pada sisi debet di kolom rekening yang sesuai dan pada sisi    kredit pada kolom utang dagang.
Jika terjadi pembelian barang secara kredit sedangkan kolomnya tidak tersedia secara khusus, maka nama rekening dan jumlahnya dicatat pada kolom serba-serbi, dan selanjutnya jumlahnya dicatat pula pada sisi kolom utang dagang.

Kelompok 7

NAMA      : ANGGREINI BUNGA ULI LUMBAN GAOL
NPM         : 11114251
KELAS.    : 2KA35


Pengertian Perusahaan Dagang

A. Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang dengan tujuan menjualnya kembali tanpa memprosesnya lebih dulu. Contoh-contoh perusahaan dagang antara lain Toko, Supermarket, Grosir, Pusat-pusat Perbelanjaan, Perusahaan Ekspor-Impor dan lain-lain.


B. Ciri-ciri Perusahaan Dagang

1. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan ;

2. Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainya ;

3. Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang ;

4. Sebagai perantara antara produsen dan konsumen ;

5. Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual tidak ada perubahan ;

6. Tujuan utamanya mencari laba dengan menjual barang dengan harga lebih tinggi dibanding harga belinya.

Ciri – ciri khas Akun Perusahaan Dagang adalah sebagai berikut :

1. Akun Pembelian (D)
Terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan dijual kembali. Pembelian ini dapat dilakukan dengan pembelian tunai, kredit dan sebagian pembayaran.
2. Akun Penjualan (K)
Terjadi karena perusahaan menjual barang-barang dagang yang diperoleh dari pemasok bertujuan untuk memperoleh laba. Penjulan dilakukan dengan cara tunai, kredit dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur dengan syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya dengan faktur jika kredit dan bukti penerimaan kas jika tunai.
3. Akun Potongan Pembelian (K)
Terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi denagan potongan yang diterima.

4. Akun Potongan Penjualan
Merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual bertujuan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Jadi, jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi potongan yang diberikan.
5. Akun Rektur Pembelian
terjadi karena pembeli mengembalikan senagian barang yang telah dibeli atau sebagian rusak dan tidak sesuai pesanan. Jika dibeli secara tunai maka penjual akan memgembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Tetapi jika secara kredit maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya.
6. Akun Retur Penjualan
Terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena mutunya tidak sesuai pesanan. Pengembalian ini akan mengurangi tagihan kepada pembeli.
7. Akun Biaya Angkut
Terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli samapai kegudang pembeli. Dengan demikian harga perolehanya terdiri dari harga beli barang ditambah beban angkutnya.
8. Akun Biaya Pengiriman
Terjadi karena penjual mengirim barang dari penjual sampai ditempat pembeli, karena pada saat transaksi jual beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan bahwa penjual menanggung ongkos kirim.
9. Akun Persedian
Merupakan nilai persediaan barang dagangyang belum terjual pada akhir periode akuntansi.
10. Akun Utang Dagang
Terjadi karena masih terdapat sisa pembayaran dari suatu pembelian oleh suatu perusahaan dagang.
11. Akun Piutang Usaha
Digunakan untuk mencatat sisa-sisa harga pembelian yang dilakukan oleh pembeli atau semua sisa harga penjualan yang belum dibayarkan.
12. Akun Harga Pokok Penjualan (HPP)
Untuk menapung harga pokok/harga beli barang yang dijual dalam suatu periode akuntansi.

D. Format harga pokok barang yang dibeli

Pembelian
Retur pembelian
Potongan pembelian
Rp……….
Rp………. + Rp……….
Rp………. –
Pembelian bersih
Ditambah beban angkut pembelian Rp……….
Rp………. +
Harga pokok barang yang dibeli Rp……….

Format pokok penjualan

Persediaan barang dagangan (awal Periode)

Pembelian
Retur pembelian
Potongan pembelian

Rp……….
Rp………. Rp……….

Rp……….
Pembelian bersih (hasil pembelian – Retur + Potongan)
Beban angkut Rp………
RP……… +

Harga pokok barang yang dibeli

Barang dagangan tersedia unuk dijual
Persediaan barang dagangan (akhir periode)

Rp………

Rp………
Rp……… –

Harga poko penjualan
Rp………

1. Akun Prive
Adalah akun yang digunakan untuk mencatat setiap pengambilan kas yang dilakukan oleh pemilik perusahaan yang sifatnya untuk keperluan pribadi.
Akun Pendapatan Usaha
2. Digunakan untuk mencatat hasil dari penjualan perusahaan, yang berupa kas ataupun piutang.
3. Akun Persedian Barang Dagang
Digunakan untuk mencatat persediaan barang dagang awal dan akhir periode. Akun ini juga menjelaskan tentang perubahan modal antara awal sampai dengan akhir periode.

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG


Macam – Macam Perusahaan Dagang

Pedagang Besar (Whole Saler) adalah pedagang yang membeli barang dari pabrik kemudian menjualnya kepada pedagang kecil.

Pedagang Kecil (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dari pedagang besar kemudian menjualnya kepada konsumen.

Kegiatan Usaha / Operasional meliputi :

Membeli barang dagangan

Menyimpan barang dagangan sebelum dijual

Menjual barang dagangan

Pendapatan Usaha/ Operasinal
Yang merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang adalah penjualan barang dagangan, sedangakan pendapatan yang diperoleh dari luar usaha dagang disebut pendapatan diluar usaha.

Beban Utama

Harga pokok barang dagangan yang telah laku dijual

Beban usaha/operasional terbagi 2, yaitu beban penjualan, dan beban umum dan administrasi

e. Transaksi Perusahaan Dagang
Pembelian

1. Biaya angkut pembelian
Retur pembelian dan pengurangan harga

2. Potongan pembelian
A). Penjualan

Retur penjualan dan pengurangan harga

B). Potongan penjualan

C). Pengeluaran

D). Penerimaan
E). Syarat pembayaran dan penyerahan barang
F). Syarat Penyerahan Barang

F). FOB Shipping Point
Free Onboard Shipping Point berarti pembeli harus menangung biaya pengiriman barang dari gudang penjual kegudangnya sendiri.
H). FOB Destination Point
Free Onboard Destination Point berarti penjual yang harus menanggung beban.
Cost, Freight and Insurance
Berarti penjual harus menanggung beban pengiriman dan asuransi kerugian atas barang yang di jualnya.

Syarat – Syarat Pembayaran

n/60 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari

2/10, n/30 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila dapat membayar paling lambat 10 dari tanggal jual beli akan diberi potongan 2%

EOM artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat aakhir bulan

N/5, EOM artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.

PENCATATAN TRANSAKSI AKUNTANSI

Jurnal Umum
Adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan waktu terjadinya) dengan menunjukan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing – masing.
Pencatatan transaksi kedalam jurnal umum
Pembelian barang dagang

Pembeli
Dijurnal dengan :
Pembelian (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….

Pembelian kredit
Dijurnal dengan :
Pembelian (D) Rp……
Utang Dagang (K) Rp…

Biaya Angkut Pembelian
Dikeluarkan untuk ongkos angkut barang dagangan yang dibeli
Dijurnal dengan :
Biaya Angkut Pembelian (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….

Retur Pembelian dan Pengurangan Harga (PH)

Potongan Pembelian

Pembelian tunai
Dijurnal dengan :
Pembelian (D) Rp……..
Kas (K) Rp…….
Potongan Pembelian (K) Rp…….

Pembelian kredit
Dijurnal dengan :
Utang Dagang (D) Rp……..
Kas (K) Rp……..
Potongan Pembelian (K) Rp…….
Penjualan

Penjualan tunai
Dijurnal dengan :
Kas (D) Rp……..
Penjualan (K) Rp…..

Penjualan kredit
Dijurnal dengan :
Piutang Dagang (D) Rp……..
Penjualan (K) Rp……..

Retur Penjualan

Penjualan tunai
Dijurnal dengan :
Retur Penjualan (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….

Penjualan  kredit
Dijurnal dengan :
Retur Penjualan (D) Rp…….
Hutang Dagang (K) Rp……..

Potongan Penjualan
Potongan penjualan tunai
Dijurnal dengan :
Potongan Penjualan (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….

Potongan Penjualan kredit (dapat terjadi bersamaan dengan penerimaan piutang)
Dijurnal dengan :
Kas (D) Rp…….
Potongan Penjualan (D) Rp…….
Piutang Dagang (K) Rp……

Jurnal Khusus
Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi – transaksi keuangan yang sejenis yang sering kali terjadi sesuai dengan urutan waktu terjadinya.
Macam – Macam Jurnal Khusus
Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Adalah pegeluaran uang dari Kas untuk kegiatan perusahaan. Misalnya Pembayaran Atas Pembelian Tunai, Pembayaran Utang dan Pembayaran Beban.
Format Jurnal Khusus Pengeluaran Kas

Contoh :
1 Des perusahaan membayar atas pembelian pada bulan Nov kepada CV. Panuntun Mulia Rp. 1.500.000,-
10 Des, dibeli barang secara tunai dari Fa. Seruni Semarang Rp. 5.000.000,-
Dijurnal dengan :
Des 1 Utang dagang (D) Rp. 1.500.000,-
Kas (K) Rp. 1.500.000,-

Des 10 Pembelian (D) Rp. 5.000.000,-
Kas (K) Rp. 5.000.000,-

Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Adalah penerimaan uang dari hasil kegiatan perusahaan. Misalnya Penerimaan Atas Penjualan Tunai, Penerimaan Utang dan Penerimaan Pendapatan.
Format Jurnal Khusus Penerimaan Kas

Contoh :
5 Des perusahaan menjual secara tunai kepada Toko Serba Ada 100 Cengkeh @ Rp.45.000,-
15 Des, diterima dari Fa. Sapu Jagad atas pelunasan utangnya Rp. 3.000.000,
Dijurnal dengan :
Des 5 Kas (D) Rp. 4.500.000,-
Penjualan (K) Rp. 4500.000,-

Des 15 Kas (D) Rp. 3.000.000,-
Piutang Dagang (K) Rp. 3.000.000,-

Jurnal Khusus Penjualan
Digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu penjualan menimbulkan hak tagihan kepada pelangan.

Format Jurnal Khusus Penjualan

 Tgl 2 Dijual barang dagang kepada Firma “Arjuna” yaitu : 50 unit binder @ Rp12.000 dan 150 unit
   Drawing pen @ Rp8.000 dengan syarat 2/10, n/30.
Jurnal:
Piutang Dagang(debit) Rp. 1.800.000
Penjualan(kredit) Rp. 1.800.000

Junal Khusus Pembelian
Digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu pembelian menimbulkan kewajiabn atau utang kepada pemasok.
Format Junal Khusus Pembelian
Nama Perusahaan Dagang

Tgl 1 Perusahaan membeli barang dagang dari PT. AXC yaitu 100 unit A01 @ Rp10.000 dan 300 unit A02 @
   Rp5.000 secara kredit,syarat 2/10,n/30.

Jurnal:
Pembelian(debit) Rp. 2.500.000
Utang Dagang(kredit)    Rp. 2.500.000
Jurnal Umum
Jurnal umum diperusahaan dagang ini hanya dipakai untuk transaksi retur

-Retur Penjualan-
Pada tanggal 7 Juni 2011 perusahaan menerima kembali barang yang telah dijual kepada PT Andalas sebesar Rp 200.000 karena rusak, secara tunai.
Transaksi tersebut akan dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut:
D k
7/6  Retur Penjualan                  Rp 200.000                 -
                           Kas                                          -           Rp 200.000
-Retur Pembelian-
Contoh 2:
Pada tanggal 8 Juni 2011 perusahaan menerima kembali barang yang telah dijual kepada PT Pesantren Baru sebesar Rp 500.000, secara kredit. Transaksi diatas akan dicatat oleh perusahaan dalam jurnal umum sebagai berikut:
      D k
8/6  Retur Penjualan          Rp 500.000                       -
                           Piutang Dagang               -                  Rp 500.000


Keterangan :
(D) = Penulisan dikolom Debet
(K) = Penulisan dikolom Kredit

C. Sistem Persediaan Barang Dagang
1. Sistem Persediaan Periodik
Tidak memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual
Persediaan dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali
Digunakan untuk barang yang relatif tidak mahal

2. Sistem Persediaan Perpetual
Memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual
Persedian dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali
Digunakan untuk setiap jenis barang.
Syarat – Syarat Pembayaran

n/60 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari

2/10, n/30 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila dapat membayar paling lambat 10 dari tanggal jual beli akan diberi potongan 2%

EOM artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat aakhir bulan

N/5, EOM artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.

PENCATATAN TRANSAKSI AKUNTANSI

Jurnal Umum
Adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan waktu terjadinya) dengan menunjukan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing – masing.
Pencatatan transaksi kedalam jurnal umum
Pembelian barang dagang

Pembeli
Dijurnal dengan :
Pembelian (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….

Pembelian kredit
Dijurnal dengan :
Pembelian (D) Rp……
Utang Dagang (K) Rp…

Biaya Angkut Pembelian
Dikeluarkan untuk ongkos angkut barang dagangan yang dibeli
Dijurnal dengan :
Biaya Angkut Pembelian (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….

Retur Pembelian dan Pengurangan Harga (PH)
Potongan Pembelian

Pembelian tunai
Dijurnal dengan :
Pembelian (D) Rp……..
Kas (K) Rp…….
Potongan Pembelian (K) Rp…….

Pembelian kredit
Dijurnal dengan :
Utang Dagang (D) Rp……..
Kas (K) Rp……..
Potongan Pembelian (K) Rp…….
Penjualan

Penjualan tunai
Dijurnal dengan :
Kas (D) Rp……..
Penjualan (K) Rp…..

Penjualan kredit
Dijurnal dengan :
Piutang Dagang (D) Rp……..
Penjualan (K) Rp……..

Retur Penjualan

Penjualan tunai
Dijurnal dengan :
Retur Penjualan (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….

Penjualan  kredit
Dijurnal dengan :
Retur Penjualan (D) Rp…….
Hutang Dagang (K) Rp……..

Potongan Penjualan
Potongan penjualan tunai
Dijurnal dengan :
Potongan Penjualan (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….

Potongan Penjualan kredit (dapat terjadi bersamaan dengan penerimaan piutang)
Dijurnal dengan :
Kas (D) Rp…….
Potongan Penjualan (D) Rp…….
Piutang Dagang (K) Rp……

Jurnal Khusus
Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi – transaksi keuangan yang sejenis yang sering kali terjadi sesuai dengan urutan waktu terjadinya.
Macam – Macam Jurnal Khusus
Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Adalah pegeluaran uang dari Kas untuk kegiatan perusahaan. Misalnya Pembayaran Atas Pembelian Tunai, Pembayaran Utang dan Pembayaran Beban.
Format Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Contoh :
1 Des perusahaan membayar atas pembelian pada bulan Nov kepada CV. Panuntun Mulia Rp. 1.500.000,- 
10 Des, dibeli barang secara tunai dari Fa. Seruni Semarang Rp. 5.000.000,-
Dijurnal dengan :
Des 1 Utang dagang (D) Rp. 1.500.000,-
Kas (K) Rp. 1.500.000,-

Des 10 Pembelian (D) Rp. 5.000.000,-
Kas (K) Rp. 5.000.000,-

Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Adalah penerimaan uang dari hasil kegiatan perusahaan. Misalnya Penerimaan Atas Penjualan Tunai, Penerimaan Utang dan Penerimaan Pendapatan.
Format Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Contoh :
5 Des perusahaan menjual secara tunai kepada Toko Serba Ada 100 Cengkeh @ Rp.45.000,-
15 Des, diterima dari Fa. Sapu Jagad atas pelunasan utangnya Rp. 3.000.000,
Dijurnal dengan :
Des 5 Kas (D) Rp. 4.500.000,-
Penjualan (K) Rp. 4500.000,-

Des 15 Kas (D) Rp. 3.000.000,-
Piutang Dagang (K) Rp. 3.000.000,-

Jurnal Khusus Penjualan
Digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu penjualan menimbulkan hak tagihan kepada pelangan.

Format Jurnal Khusus Penjualan
 Tgl 2 Dijual barang dagang kepada Firma “Arjuna” yaitu : 50 unit binder @ Rp12.000 dan 150 unit
   Drawing pen @ Rp8.000 dengan syarat 2/10, n/30.
Jurnal: 
Piutang Dagang(debit) Rp. 1.800.000
Penjualan(kredit) Rp. 1.800.000

Junal Khusus Pembelian
Digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu pembelian menimbulkan kewajiabn atau utang kepada pemasok.
Format Junal Khusus Pembelian
Nama Perusahaan Dagang
Tgl 1 Perusahaan membeli barang dagang dari PT. AXC yaitu 100 unit A01 @ Rp10.000 dan 300 unit A02 @
   Rp5.000 secara kredit,syarat 2/10,n/30.

Jurnal: 
Pembelian(debit) Rp. 2.500.000
Utang Dagang(kredit)    Rp. 2.500.000
Jurnal Umum 
Jurnal umum diperusahaan dagang ini hanya dipakai untuk transaksi retur
-Retur Penjualan-
Pada tanggal 7 Juni 2011 perusahaan menerima kembali barang yang telah dijual kepada PT Andalas sebesar Rp 200.000 karena rusak, secara tunai.
Transaksi tersebut akan dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut:
D k
7/6  Retur Penjualan                  Rp 200.000                 -
                           Kas                                          -           Rp 200.000
-Retur Pembelian-
Contoh 2:
Pada tanggal 8 Juni 2011 perusahaan menerima kembali barang yang telah dijual kepada PT Pesantren Baru sebesar Rp 500.000, secara kredit. Transaksi diatas akan dicatat oleh perusahaan dalam jurnal umum sebagai berikut:
      D k
8/6  Retur Penjualan          Rp 500.000                       -
                           Piutang Dagang               -                  Rp 500.000

 
Keterangan :
(D) = Penulisan dikolom Debet
(K) = Penulisan dikolom Kredit

C. Sistem Persediaan Barang Dagang
1. Sistem Persediaan Periodik
Tidak memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual
Persediaan dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali
Digunakan untuk barang yang relatif tidak mahal

2. Sistem Persediaan Perpetual
Memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual
Persedian dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali
Digunakan untuk setiap jenis barang.
Syarat – Syarat Pembayaran

n/60 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60 hari

2/10, n/30 artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari, dan bila dapat membayar paling lambat 10 dari tanggal jual beli akan diberi potongan 2%

EOM artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat aakhir bulan

N/5, EOM artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah akhir bulan paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.

PENCATATAN TRANSAKSI AKUNTANSI

Jurnal Umum
Adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan waktu terjadinya) dengan menunjukan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing – masing.
Pencatatan transaksi kedalam jurnal umum
Pembelian barang dagang

Pembeli
Dijurnal dengan :
Pembelian (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….

Pembelian kredit
Dijurnal dengan :
Pembelian (D) Rp……
Utang Dagang (K) Rp…

Biaya Angkut Pembelian
Dikeluarkan untuk ongkos angkut barang dagangan yang dibeli
Dijurnal dengan :
Biaya Angkut Pembelian (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….

Retur Pembelian dan Pengurangan Harga (PH)
Potongan Pembelian

Pembelian tunai
Dijurnal dengan :
Pembelian (D) Rp……..
Kas (K) Rp…….
Potongan Pembelian (K) Rp…….

Pembelian kredit
Dijurnal dengan :
Utang Dagang (D) Rp……..
Kas (K) Rp……..
Potongan Pembelian (K) Rp…….
Penjualan

Penjualan tunai
Dijurnal dengan :
Kas (D) Rp……..
Penjualan (K) Rp…..

Penjualan kredit
Dijurnal dengan :
Piutang Dagang (D) Rp……..
Penjualan (K) Rp……..

Retur Penjualan

Penjualan tunai
Dijurnal dengan :
Retur Penjualan (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….

Penjualan  kredit
Dijurnal dengan :
Retur Penjualan (D) Rp…….
Hutang Dagang (K) Rp……..

Potongan Penjualan
Potongan penjualan tunai
Dijurnal dengan :
Potongan Penjualan (D) Rp…….
Kas (K) Rp…….

Potongan Penjualan kredit (dapat terjadi bersamaan dengan penerimaan piutang)
Dijurnal dengan :
Kas (D) Rp…….
Potongan Penjualan (D) Rp…….
Piutang Dagang (K) Rp……

Jurnal Khusus
Adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi – transaksi keuangan yang sejenis yang sering kali terjadi sesuai dengan urutan waktu terjadinya.
Macam – Macam Jurnal Khusus
Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Adalah pegeluaran uang dari Kas untuk kegiatan perusahaan. Misalnya Pembayaran Atas Pembelian Tunai, Pembayaran Utang dan Pembayaran Beban.
Format Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Contoh :
1 Des perusahaan membayar atas pembelian pada bulan Nov kepada CV. Panuntun Mulia Rp. 1.500.000,- 
10 Des, dibeli barang secara tunai dari Fa. Seruni Semarang Rp. 5.000.000,-
Dijurnal dengan :
Des 1 Utang dagang (D) Rp. 1.500.000,-
Kas (K) Rp. 1.500.000,-

Des 10 Pembelian (D) Rp. 5.000.000,-
Kas (K) Rp. 5.000.000,-

Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Adalah penerimaan uang dari hasil kegiatan perusahaan. Misalnya Penerimaan Atas Penjualan Tunai, Penerimaan Utang dan Penerimaan Pendapatan.
Format Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Contoh :
5 Des perusahaan menjual secara tunai kepada Toko Serba Ada 100 Cengkeh @ Rp.45.000,-
15 Des, diterima dari Fa. Sapu Jagad atas pelunasan utangnya Rp. 3.000.000,
Dijurnal dengan :
Des 5 Kas (D) Rp. 4.500.000,-
Penjualan (K) Rp. 4500.000,-

Des 15 Kas (D) Rp. 3.000.000,-
Piutang Dagang (K) Rp. 3.000.000,-

Jurnal Khusus Penjualan
Digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu penjualan menimbulkan hak tagihan kepada pelangan.

Format Jurnal Khusus Penjualan
 Tgl 2 Dijual barang dagang kepada Firma “Arjuna” yaitu : 50 unit binder @ Rp12.000 dan 150 unit
   Drawing pen @ Rp8.000 dengan syarat 2/10, n/30.
Jurnal: 
Piutang Dagang(debit) Rp. 1.800.000
Penjualan(kredit) Rp. 1.800.000

Junal Khusus Pembelian
Digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan dengan syarat kredit, yaitu pembelian menimbulkan kewajiabn atau utang kepada pemasok.
Format Junal Khusus Pembelian
Nama Perusahaan Dagang
Tgl 1 Perusahaan membeli barang dagang dari PT. AXC yaitu 100 unit A01 @ Rp10.000 dan 300 unit A02 @
   Rp5.000 secara kredit,syarat 2/10,n/30.

Jurnal: 
Pembelian(debit) Rp. 2.500.000
Utang Dagang(kredit)    Rp. 2.500.000
Jurnal Umum 
Jurnal umum diperusahaan dagang ini hanya dipakai untuk transaksi retur
-Retur Penjualan-
Pada tanggal 7 Juni 2011 perusahaan menerima kembali barang yang telah dijual kepada PT Andalas sebesar Rp 200.000 karena rusak, secara tunai.
Transaksi tersebut akan dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut:
D k
7/6  Retur Penjualan                  Rp 200.000                 -
                           Kas                                          -           Rp 200.000
-Retur Pembelian-
Contoh 2:
Pada tanggal 8 Juni 2011 perusahaan menerima kembali barang yang telah dijual kepada PT Pesantren Baru sebesar Rp 500.000, secara kredit. Transaksi diatas akan dicatat oleh perusahaan dalam jurnal umum sebagai berikut:
      D k
8/6  Retur Penjualan          Rp 500.000                       -
                           Piutang Dagang               -                  Rp 500.000

 
Keterangan :
(D) = Penulisan dikolom Debet
(K) = Penulisan dikolom Kredit

C. Sistem Persediaan Barang Dagang
1. Sistem Persediaan Periodik
Tidak memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual
Persediaan dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali
Digunakan untuk barang yang relatif tidak mahal

2. Sistem Persediaan Perpetual
Memberikan catatan yang kontinyu mengenai barang dagang yang dibeli dan dijual
Persedian dihitung sekurang – kurangnya satu tahun sekali
Digunakan untuk setiap jenis barang.




Selasa, 24 November 2015

Tugas Akuntansi

Nama   : Anggreini Bunga Uli Lumban Gaol
NPM    : 11114251
Kelas   : 2KA35

1. Ayat Jurnal Penyesuaian




2. Buku Besar












3. Kertas Kerja
  


























Tugas Bahasa Inggris

Nama                : Anggreini Bunga Uli Lumban Gaol Kelas                : 4KA16 NPM                : 11114251 Bahasa Indonesia ...